Bagaimana cara mencegah dan mengobati scabies pada kucing
Dengan semakin berkembang nya teknologi internet, situs dunia-hewan.net berusaha untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia hewan, khususnya anjing dan kucing. Situs dunia-hewan.net memiliki ratusan artikel merawat anjing dan kucing misal " Bagaimana cara mencegah dan mengobati scabies pada kucing " yang di anda jadikan masukan atau bahan referensi merawat anjing dan kucing.
Tips membasmi scabies pada kucing – Penyakit kulit scabies sering menyerang kucing kesayangan anda. Banyak sekali penyebab penyakit scabies ini yang berasal dari parasit sejenis kutu yang di sebut dengan tungau scabies atau sarcoptes. Tungau ini memiliki ukuran kecil sekali 0.2 – 0.4 mm, dan hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop dan bisa juga memakai kaca pembesar.
Serangan tungau scabies yaitu menggali serta melubangi kulit lalu bertelur dan terus-menerus menggali saluran-saluran pada kulit. Sesudah bertelur, tungau betina akan mati dalam kurun waktu 3 sampai 8 hari telur akan menetas menjadi beberapa ekor larva berkaki enam, dan larva yang sudah dewasa beralih menjadi nimfa yang memiliki delapan kaki. Pada nimfa dewasa ini berganti kulit yang akan menjadi tungau dewasa. Tungau dewasa ini berkembang biak di dalam saluran yang sudah digalinya dan membutuhkan waktu hingga 2 sampai 3 minggu, seperti itulah siklus hidup mahluk scabies ini.
Scabiesis bisa menyerang semua usia pada kucing baik jantan ataupun betina. Untuk penularan penyakit skabies ini berlangsung lewat kontak fisik antara kucing atau mungkin kontak dengan alat tempat yang tercemar tungau seperti kandang, sisir dan lain-lain. Gejala awal terserang penyakit ini umumnya seperti gatal serta rontok di sekitar telinga, leher, muka, kelopak mata, hidung dan yang pasti di bagian kepala.
Ciri ciri kucing terkena scabies
Ciri-ciri kucing terjangkit scabies adalah sering menggaruk-garuk pada bagian kepala. Dan pada ujung daun kuping nampak bercak kerak kulit mati serta membotak. Bila skabies tersebut dibiarin maka bakal makin menyebar ke semua bagian kepala kucing. Kadang-kadang banyak sebagian orang salah kaprah antara tungau scabies dengan jamur ringworm. Langkah yang paling mudah untuk membedakannya scabies yaitu pada ujung kuping terdapat kerak dan saat kita kerok perlahan-lahan, maka kulit mati terangkat dan dapat menyebabkan luka lecet.
Cara mengatasi kucing terkena scabies
- Segera pisahkan kucing yang terkena gejala scabies karena penyakit ini menular.
- Mandi dengan shampo yang mengandung sulfur. Mandikan kucing dengan shampoo/sabun yang mengandung sulfur, kemudian dicelup (dip) dengan cairan sulfur 2-3 %. Bilas dan rendam tubuh kucing yang sakit selama 10–15 menit. Ulangi cara ini 2–3 kali dengan interval waktu satu minggu sampai sembuh. Mandi dan dip sulfur dilakukan setiap tujuh hari sampai sembuh. Setidaknya diperlukan 6-8 kali mandi hingga penyakit sembuh.
- Sebelum diobati bagian luka dioles dahulu dengan alkohol 70 %. Alkohol dapat membunuh tungau penyebab penyakitnya.
- Salep yang mengandung Permethrin 5%, Gamexane (gama Benzene Hexachloride) 1%, atau derma tech. Obat ini efektif dan aman digunakan dalam terapi manajemen scabies. Permethrin 5% cream bisa diaplikasikan sekali untuk 12 jam atau sulfur 5% – 6% dalam petrolatum diaplikasikan setiap malam selama 3 malam. Pasien akan terus mengalami gatal-gatal selama beberapa minggu setelah pengobatan. Bisa digunakan triamcolone 0,1% cream untuk mengobati dermatitisnya.
- Cara alami yang saya sudah praktekan adalah dengan menggunakan minyak VCO. Minyak ini dioleskan pada bagian yang terkena scabies. Sangat manjur dan sangat sangat aman terutama bagi kucing yang hamil ,menyusui dan kitten. Selain vco juga bisa mengunnakan PROPOLIS, cara penggunaannya sama dan sama2 aman
- Kemudian cara yang paling ampuh adalah dengan memberikan suntikan anti scabiesis. Obat yang disuntikkan adalah obat golongan avermectin, seperti ivermectin, doramectin atau selamectin. Penyuntikan dilakukan dua kali dengan selang waktu dua minggu. Penyuntikkan ini harus juga dilakukan pada kucing lainnya apabila terdapat beberapa ekor kucing dalam rumah. Meskipun kucing yang lain tidak terkena penyakit. Apabila kucing yang lain tidak diberi suntikan, ada kemungkinan terjadi infeksi ulang dari kucing yang lain yang tidak diobati, yang menyebabkan penyembuhan menjadi tidak pernah tuntas.